Friday, August 12, 2011

Muhasabah Kematian

Assalamualaikum w.b.t....


Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih,Selawat dan salam buat baginda kekasih Allah Nabi Muhammad s.a.w,kaum kerabat serta sahabat-sahabat baginda.Salam berkirim doa buat kedua ayahanda dan bonda tercinta yang telah kembali ke sisi Pencinta.Moga aman bahagia di sana berteman kasih dan redha Allah...Amin Ya Allah...salam setulus kasih sayang buat sahabat-sahabat,muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.


Alhamdulillah...ramadhan datang lagi dan hari ini sudah pun masuk hari ke-12 umat islam menunaikan ibadah puasa.InsyaAllah...mudah-mudahan selamat kita ke penghujungnya dengan kemuliaan Islam serta redha Allah...amin Ya Rabb.


Allahu Rabbi...pagi jumaat yang indah.Hati dipalit rindu untuk menziarahi pusara ayahanda dan bonda tercinta.Suasana pagi jumaat yang cukup hening bersama kemuliaan Islam,menziarahi pusara saat-saat begini pasti menyentuh hati.Berdiri di tengah-tengah kediaman persinggahan ini barang siapa yang membuka mata hatinya pasti akan terasa muhasabah pada kematian.Hati ini sering sekali diselubungi sendu berdialog sendiri..."bila pula giliran aku? aku juga akan menghuni di sini nanti...macam manalah bila kena soal dengan Malaikat Mungkar dan Nakir nanti...tinggallah sendiri tiada siapa menemani.Kalau ada yang sudi ziarah adalah..." dan bermacam-macam persoalan lagi.Pilu membayangkan sakitnya diseksa Malaikat dan Nakir jika ada dosa yang tidak terampun olehNya...Allah...Allah...Allah...suasana itu sungguh akan menghadirkan rasa keinsafan pada jiwa.


Pagi jumaat yang indah bertambah syahdu dengan kicauan burung yang berzikir pada Allah.Pohon-pohon kemboja tunduk bersama bunga-bunga dan daun-daun yang berguguran.sejuk embun pagi membasahi bumi...hati cukup senang dengan suasana sebegitu.Damai dan menginsafkan bagi hati-hati yang mentafsir keindahan alam dengan cinta Allah.


PUSARA atau KUBUR memang jarang sekali menjadi kawasan yang diminati untuk dikunjungi.Hanya pada ketika atau musim-musim tertentu sahaja menjadi kunjungan.Saat yang sudah pasti bila mana ada kematian yang melibatkan insan yang hampir dengan kita.Umpama mak,ayah,saudara dan teman-teman.Dan saat yang bermusim pastinya pada hari raya Aidifitrri dan Aidiladha.Kadang kala pada awal ramadhan.Pusara insan-insan tersayang diziarahi sebagai tanda ingatan.Suasana yang hening di tanah perkuburan akan bertambah hening dengan air mata kehibaan.Ada yang menangis kerna kehibaan kehilangan insan disayangi.Ada yang menangis kerna duka tidak dapat lagi menyambut hari raya bersama insan tersayang.Berjuraian air mata menangisi perasaan hati.Ana tidak menafikan perasaan kalian yang merasa begitu kerna ana juga punya rasa demikian.Tipulah jika ana katakan ana tidak merasai semua itu.Hati mana yang tidak sayu tidak sedih tatkala melihat insan lain bersama ayahanda dan bonda di hari mulia.Sedikit pasti tersentuh jua pada hati.Kerna ana juga manusia biasa seperti kalian yang diciptakan dalam jasadnya punya seketul hati dengan anugerah pelbagai rasa suka dan duka.


Suka untuk ana ingatkan sahabat-sahabat yang disayangi,pada kalian yang masih punya ibu dan ayah,atau salah seorang darinya...banyak-banyakkanlah bersyukur kerna masih dipinjamkan mereka buat kalian.Hargai dan berbaktilah semampu kalian buat mereka.Pergi mereka tiada lagi ganti seumpama itu...baik buruk lebih kurang pada diri mereka terimalah seadanya.Bersyukurlah kerna masih ramai insan yang tidak punya ayah dan ibu.Betapa yang kehilangan itu merindui belai kasih bicara mereka tetapi kalian yang masih punya tidak mahu menghargai seadanya...syukurlah sahabat-sahabatku.


Dan buat diri ana...sebagai hamba yang sentiasa belajar di bumi Allah ini,sentiasa cuba mendidik jiwa untuk redha dan bersyukur dengan takdir Allah.Bersyukur kerna masih diberi kesempatan merasai punya ibu dan ayah sedang masih ada saudara-saudara ana di luar sana yang tidak sempat merasai kehadiran ayah dan ibu dalam hidup mereka.


Bagi yang ibu ayah telah pergi meyambut seruan Ilahi titipkanlah doa buat kebahagiaan mereka di alam sana.Sesekali datanglah menziarahi pusara insan-insan kesayangan kita.Tidak kira pada yang masih punya ayah dan ibu atau tidak.Biarlah ziarah kita ke kubur itu membuka ruang keinsafan dalam hati kita.Membawa azam ke dalam jiwa untuk mempertingkatkan persediaan menghadapi saat kematian kelak.Jika ada air mata yang mengalir kerna rindu pada mereka yang telah pergi hadirkan sama air mata keinsafan menangisi dosa-dosa yang telah kita perbuat di muka bumi Allah ini.Mudah-mudahan air mata yang menitis itu berupaya memadamkan api neraka di akhirat kelak.


Seandainya kita merasakan usia kita masih panjang sebenarnya kita tersilap.Usia kita ini terlalu singkat...sesingkat waktu di antara azan dan iqamat.Sesaat dua lagi belum tentu menjadi milik kita lagi di muka bumi Allah ini.Alam barzakh memanggil alam akhirat menanti.Izinkan waktu-waktu dan hari-hari yang diizinkan Allah untuk kita lalui untuk kita perbanyakkan mengingati Allah dan hari kematian kita.Mudahan akal yang mengingatkan itu bisa menggetarkan hati memacu langkah perjalanan kita bermatlamatkan mencari redha Allah buat kebahagiaan di dunia lebih-lebih lagi di akhirat kelak....Amin...amin...amin...Ya Rabbala'lamin...


Mari kita sama-sama merenung sejenak bait bicara Iman Al-Ghazali:-


Berkata Imam Al-Ghazali 
"Kenapa Allah hidupkan aku pagi ini?" 
jawab Imam Al-Ghazali...
"aku hidup pagi ini kerana banyaknya dosa-dosa yang aku lakukan,lalu Allah beri kesempatan untuk aku bertaubat kepadaNya..."


Ya Allah...terima kasih kerna mengizinkan hamba ini bertinta lagi berkongsi rasa meluah bicara pada kanvas sepi ini.Bantulah hambaMu ini untuk menulis dengan hati yang bersih semata-mata mengharapkan redhaMu.Mudah-mudahan dari hati yang bersih itu akan mampu menyentuh hati-hati yang lebih suci ke arah mencari cinta,kasih dan redhaMu...Amin..amin...amin Ya Allah...


Wassalam buat tetamu pilihan Allah...moga dengan rahmat Allah akan membuka hatimu dan hatiku untuk lebih mencintai ALLAH...(^__^)

Template by:
Free Blog Templates